Ternyata, penderitaan seringkali disalahmaknai.
Berikut adalah apa yang diuraikan oleh Philip Yancey dalam bukunya ” Dimanakah Tuhan Saat Kita Menderita?”
Pertama, ketika kita menganggap semua penderitaan adalah bentuk hukuman yang Tuhan berikan kepada manusia karena kesalahan dan dosa.
Karenanya, kita akan merasa amat kasihan jika menemui orang sakit, lalu menyatakan bahwa penyakit yang ditanggungnya bagian dari rencana dan kehendak Tuhan, sehingga seakan akan menyudutkan orang yang sakit dan mentalnya jatuh.
Kedua, anggapan dari sebagian orang yang percaya bahwa tidak ada penderitaan ketika kita selalu dekat dengan Tuhan.
Dalam hal ini, mereka adalah orang yang tidak terbiasa menderita,
dan karenanya mereka akan berjuang habis habisan dengan mengandalkan mukjizat, tanpa menggunakan obat,
sebagaimana yang sering terjadi di sebagian kalangan masyarakat di sekitar kita.
Kedua pendapat yang bertolak belakang ini, sebenarnya bisa ditengahi.
Seperti pendapat seseorang yang biasa saja, namun cukup bijaksana dalam menyampaikannya.
” Orang barat kerap kali menganggap kemakmuran materi adalah sebagai satu satunya tanda keberkahan dari Tuhan.
Dan, orang timur memahami penderitaan dalam persfektif yang terbalik.
Kami percaya bahwa penderitaan adalah sebuah tanda yang baik dari Tuhan, bahwa DIA menguji keimanan kami dengan memberikan berbagai cobaan ”
Salam
Gambar diambil dari sini
Manusia memang tempatnya dosa, tetapi ada sebuah pintu ampunan dari allah SWT yang selalu terbuka bagi mereka yang mau bertaubat
kalo menderita “why me” kalo lagi seneng kenapa gak pernah tanya itu ya….
nice post 😀 salam kenal yaaa
cara pandang yang berbeda…
yang penting reaksi ketika menghadapi penderitaan…sabar, berbaik sangka, tetap tawakkal dan terus berikhtiar
Ketika kumohon diberikan ketabahan hati, Tuhan beriku cobaan yang harus dihadapi.
pagi Maammm.. sudah di japos lagi kah..?
peluk cium selamat pagi.