Keduanya diibaratkan sebagai mata uang yang tak terpisahkan.
Mendidik anak dengan kasih tanpa pendisiplinan hanya akan membuat dia bertumbuh menjadi pribadi yang manja, sebaliknya jika hanya ada pendisiplinan tanpa kasih, maka anak akan tumbuh menjadi seseorang yang haus akan kasih atau sebaliknya, kejam dan tak berperasaan.

Sejak dini, anak perlu diajari tentang pentingnya sikap bertanggung jawab untuk setiap perbuatan dan pilihan yang mereka buat.
Dan, sistem pengajaran terbaik tentunya datang dari pengalaman yang mereka alami sendiri.
Sebab hal ini berbicara lebih kuat daripada kata-kata atau segudang nasihat Anda.

Memang benar bahwa sebagai orang tua, kita tidak ingin anak mengalami kerugian atau kesakitan, namun terkadang hal itu perlu mereka alami supaya mereka tahu bahwa itulah kehidupan yang sesungguhnya, yang tidak hanya berisi hal-hal menyenangkan belaka.

Jika kita terus-menerus berusaha melindungi buah hati  dari tanggung jawab yang seharusnya mereka pikul, maka kita hanya akan membuat mental mereka menjadi kerdil tatkala berhadapan dengan kerasnya hidup.

Sebab tanggung jawab tidak lahir sendirinya dalam diri anak-anak.
Mereka perlu diajari untuk itu.

Tanggung jawab apa sajakah yang perlu diajarkan pada mereka?
Berikut beberapa di antaranya.

Tanggung jawab untuk mandiri

Seiring bertambahnya usia, anak perlu diajari untuk bisa merawat dirinya sendiri secara jasmani dan mengambil tanggung jawab untuk perannya dalam hidup ini.
Misalnya, mengganti baju sendiri, merapikan kamar sendiri, makan sendiri, dan lain-lain.

Tanggung jawab atas milik sendiri

Contoh gampang untuk hal ini misalnya adalah saat mainan anak kita  tertinggal di salah satu rak supermarket.
Padahal sebelumnya, kita sudah mengingatkannya untuk tidak membawanya turun dari mobil.
Begitu  kembali ke sana, mainan itu sudah hilang.
Meski mungkin anak kita (dan kita  sendiri pastinya) mengalami kerugian akibat kelalaiannya, namun jadikan momen serupa sebagai bahan pembelajaran agar kelak mereka menjaga barangnya dengan lebih hati-hati.

Tanggung jawab atas resiko dari pilihan/ keputusan yang diambil

Selalu ada akibat dari sebuah sebab.
Jika pilihan yang dibuat anak  salah, maka kita wajib untuk menasehatinya.
Namun, bila ia bersikeras pada keputusannya itu, maka kita harus menghargainya.
Biarkan dia belajar dari pilihan-pilihan yang dibuatnya, sekalipun itu salah (asal hal itu tidak sampai membahayakan hidup atau nyawanya tentunya).

Dengan demikian saat ia mendapati bahwa ia salah, maka kelak ia akan belajar untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih.
Tujuan di sini adalah mengajari anak bahwa setiap pilihan mengandung konsekuensinya sendiri dan ia harus benar-benar menggunakan otak sebelum mengambil sebuah keputusan.

Manfaat pelatihan tanggung jawab pada anak

Dengan melatih anak untuk memikul tanggung jawabnya, maka ia akan lebih percaya diri.
Banyak hal yang mungkin sebelumnya ia pikir tidak mampu dikerjakan, ternyata mampu ia selesaikan.

Selain itu, anak perlu tahu bahwa ada harga yang harus dibayar jika ingin mendapatkan sesuatu.
Sebab bukankah kelak mereka harus bekerja agar bisa mencukupi kebutuhan mereka sendiri?!

Anak juga jadi berani menghadapi kenyataan dan menanggung konsekuensi yang memang harus mereka tanggung.
Mereka juga menjadi orang yang lebih realistis dan sportif, mudah menerima kekalahan akibat kelalaian, dan yang paling penting, buah hati akan belajar bahwa tidak semua keinginan mereka bisa terpenuhi.

Jadi, ajari anak sejak dini, demi kebaikan mereka dan kita ,sebagai orang tua mereka  sendiri.

Salam

Gambar dipinjam dari sini

About bundadontworry

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

21 responses »

  1. tapi kalau usia masih 4 tahun sering labil Bund, gimana ya caranya?

  2. Nice tips parenting bund! bermanfaat bgd, trims ya

  3. ded says:

    Butuh kesabaran yang tinggi untuk mengajarkan anak-anak (apalagi bagi mereka yang mulai beranjak remaja, dalam proses pencarian karakter) untuk disiplin. 🙂

  4. Mainan Anak says:

    Mantap nih artikelnya… Bener bgt, klo anak memang mesti diajarkan tanggung jawab. Thx infonya ya bun…

  5. setuju banget bund….
    ini sedang ngajarn anak tanggung menjadi seorang kakak, untuk bisa mulai mandiri dan bisa menjaga adiknya juga 🙂

  6. Mr.doy says:

    karena saya belum rumah tangga bun, jadisaya akan terapkan pada adik-adik saya, makasi yah bun salam kenal

  7. yadi says:

    ikut nyimak bun artikel nya ini sangan bermanfaat sekali bun, thanks

  8. syukron bunda share’y, insya Allah brmanfaat sekali bwt sy dlm mndidik kedua buah ht sy

  9. barkatlangit says:

    Wah bagus banget artikelnya sangat berguna buat saya. Oh ya salam kenal Bunda dari saya yang baru belajar ngeblog. Thanks atas sharingnya

  10. Fransisko says:

    Thanks Bunda, dah memberikan motivasi..

  11. prih says:

    Terimakasih ya Uni, mengajarkan sambil belajar bersama anak2 tentang tanggungjawab dan disiplin. Salam

  12. nice info buat bekal nanti kalo udah berumah tangga dan punya anak…thanks ya…

  13. marsudiyanto says:

    Nah ini yang kayaknya kurang saya ajarkan dari awal pada anak saya…
    Dari anak pertama ke anak kedua, kedisiplinannya malah makin turun…
    Kira2 kedisiplinan itu ada unsur bawaan juga apa enggak ya Bun???

  14. bulbenbeach says:

    Membimbing anak dengan hal positif memang sangat dipelukan. Banyak yang bingung mengajarkan hal2 positif sejak dini salah satunya cara mengajarkan tanggungjawab. Artikel ini telah menjawabnya dengan baik. Terima kasih bunda. Salam kenal!


    salam kenal juga
    dan terimakasih sudah singgah disini 🙂
    alhamdulillah, semoga ada yg bermanfaat
    salam

  15. nurseferry says:

    Terima kasih sahabat atas berbagi pengetahuannya dan juga tipsnya ini.
    Sebagai seorang ayah hal ini sangat bermanfaat bagi saya dalam hal mengajarkan hal-hal baik bagi anak kita.
    Yang tidak boleh kita lupakan adalah contoh dari kita sendiri sebagai orang tua.Pengajaran yang baik dan juga contoh adalah dua komponen yang manjur dalam hal mendidik kebaikan bagi anak-anak kita.

    Terima kasih atas sharenya sahabat

    sepakat sekali, Mas
    karena orang tua adalah role model bagi anak2 kita 🙂
    semoga saja kita sudah mampu menjadi teladan bagi anak2 kita , aamiin
    salam

    salam

  16. pewarta27 says:

    Sore Mbak…
    teringat berbilang tahun silam, ketika semua point tsb. diatas, telah dicoba diterapkan. Hanya saja, ada halangan terbesar, ketika pasangan kita, justru terapkan pengajaran yg bertolak belakang.
    Memang akhirnya anak2 bertumbuh jadi pribadi yg benar2 survive, hingga diusia yg masih terbilang muda.. mereka telah mampu miliki apa yang diimpikan orang dewasa..
    tapi kemandiriannya ternyata menciptakan ekses yg ‘lain’..
    nice posting. salam

    semoga saja kemandirian dgn ekses lain yg positif ya Mbak 🙂
    dan, tetap pada jalur yg diridhoiNYA ,aamiin
    salam

  17. Orin says:

    Harus balance ya Bun *manggut2*.
    makacih Bundaaa….selalu bisa belajar banyak baca postingan Bunda Ly 🙂

    alhamdulillah, terimakasih banyak Orin sayang 🙂
    salam

  18. iya membuat anak bertanggung jawab susah susah gampang… butuh banyak belajar dan banyak tips dari bunda nih….

    waaa….kok jadi tips dr bunda sih Rom 😳
    banyak kok tips2 dr yg lainnya yg lebih bagus2 lagi 🙂
    salam

  19. Lidya says:

    sedang melatih pascal makan sendiri nih bun 🙂 dampak selalu disuapin

    pastinya Pascal bisa cepet pinter deh makan sendiri ,
    kan Mama Lidya yg hebat yg ngajarin … 🙂
    salam

Terimakasih banyak sahabat tersayang, untuk apresiasinya melalui komentar dibawah ini .........