courtesy of :depositsphoto.com

Memiliki anak kreatif adalah kebanggaan tersendiri untuk orangtua.
Namun, sampai saat ini banyak orangtua salah paham dalam mendefinisikan kreativitas, hingga akhirnya tercipta kekeliruan dalam menyikapi potensi kreatif anak dengan maksimal.

Terlepas dari bagaimana orang mengartikan kreativitas, tetapi kebanyakan sepakat bahwa kreativitas berkaitan dengan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang anyar dan baru, tanpanya manusia tidak akan mampu menciptakan suatu kemajuan.

Ternyata selain keragaman definisi, banyak mitos kreativitas yang banyak dipercaya oleh orangtua, yang mana tak semua mitos tersebut seutuhnya valid.
Beberapa di antaranya adalah seperti berikut;

Mitos 1. “Anakku tidak kreatif”
Mendengar kata kreatif orangtua biasanya langsung pesimistis dengan kemampuan berkreasi anak-anak mereka.
Padahal, menurut seorang seniman sekaligus penulis buku Creative You, David Goldstein, menuliskan bahwa setiap orang memiliki sisi kreatifnya sendiri.

Lalu menurut David, tanpa disadari banyak orangtua yang secara tidak langsung menutup “jendela” kreativitas anak mereka di usia dini.
Contohnya, jika Anda melihat si kecil mewarnai langit dengan warna ungu karena dianggapnya cantik, maka Anda akan langsung menegurnya sembari mengatakan bahwa langit itu berwarna biru.
Tahukah Anda bahwa cara tersebut “membunuh” imajinasi anak dan menghambat impuls kreatifnya.

Mitos 2. Kreativitas = seni
Hanya karena anak Anda tidak bisa melukis, bernyanyi, atau membuat istana dari pasir, bukan berarti anak tidak kreatif.
“Bimbing anak untuk membangkitkan sisi kreativitas alami mereka,” ungkap David. Ingat, yang namanya kreatif tak selamanya memahami seni.
Daya khayal anak yang variatif merupakan potensi untuk berpikir out of the box, hal seperti ini harus dihargai sebagai kreativitas.

Mitos 3. Kreativitas itu sembrono
Mungkin saja Anda sering melihat seorang yang kreatif seperti seniman bertingkah dan berpenampilan berantakan.
Tak heran akhirnya tercipta sebuah penilaian kalau orang kreatif cenderung tidak tahu aturan dan sembrono.
Kalau menurut David, sebenarnya seseorang yang bekerja di dunia kreatif cenderung lebih bebas stres, memiliki kesehatan yang lebih baik secara fisik dan emosional.

Mitos 4. Kreatif itu genetik
Salah besar jika Anda berpikir demikian, karena semua orang itu pada dasarnya kreatif, tergantung bagaimana dukungan dari lingkungan sekelilingnya.
David membagi kreativitas menjadi beberapa jenis berdasarkan kepribadiannya.

“Salah satu faktor besar yang memengaruhi kreativitas adalah kepribadian yang introvert daripada yang ekstrovert.
Orang yang ekstrovert adalah anak yang sangat baik dalam berinteraksi, sedangkan anak yang introvert adalah anak yang tenang dan lebih ekspresif,” jelasnya.

Jika anak Anda tergolong ekstrovert maka ia akan menyalurkan kreativitasnya lewat cara dia bersosialisasi dengan teman-temannya dan lingkungan sekitar.
Jika anak adalah sosok yang introvert maka anak akan menyalurkan kreativitasnya saat ia sedang tenang dan sendirian.

Mitos 5. Kreativitas itu berarti melakukan sesuatu
Dibandingkan membuat prakarya atau proyek kreatif lainnya, anak-anak lebih suka menonton film dan baca buku saja.
Lalu, apakah ini tandanya ia tak kreatif? belum tentu!
Karena nonton film, baca buku juga bisa menjadi hal yang kreatif jika dilakukan dengan niat dan bukan hanya sekadar pengisi waktu luang.
Menonton film, dan baca buku akan membantu mereka untuk mengembangkan imajinasi dan pemikiran baru dalam seiring dengan perkembangan otak mereka.

Semoga bermanfaat ………..

Salam

Referensi : Creative You Book

About bundadontworry

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

6 responses »

  1. wyuliandari says:

    Bunda…suka banget deh tulisan ini.
    salam hangat dari kaki kawah ijen 🙂

  2. adib abadi says:

    apakah kreatif itu sejalan dengan cara yang lazim digunakan untuk menilai tingkat (IQ) kecerdasan misalkan? nilai rapot yang bagus, IPK 4.00 ataukah diluar dari semua itu?
    Salam Hangat Bunda 🙂

  3. Bunda selamat atas penghargaan life time achievement dari SB2014.

    Iya bunda kreatuvitas itu salah satu anugerah agar hidup berwarna.

  4. prih says:

    Suka sekali Bunda Ly, bahwa kreativitas buah hati perlu dikenali dan ditumbuhkembangkan apapun jenis kreasinya.
    Salam hangat kami

  5. Irfan Andi says:

    mencerahkan bunda.. 🙂
    oiya, menurut Bunda introvert itu baik atau buruk Bun? 🙂
    krn saya merasa saya termasuk yg introvert,

  6. nh18 says:

    ada juga yang mencampur adukan pengertian
    kreatif dengan nakal …
    seolah anak kreatif itu harus nakal
    atau … aahhh nggak papa dia nakal … kan kreatif

    saya rasa tidak patuh itu … tidak selalu berarti kreatif

    salam saya Bunda Ly

    (8/3 : 1)

Leave a reply to nh18 Cancel reply