Stress sebenarnya salah satu unsur yang dibutuhkan dalam hidup manusia untuk bekerja dan memotivasi diri.
Namun demikian, bila stress sudah mengakibatkan kendala dan mempersulit diri, pada saat itulah dibutukan intervensi atau penanganan.

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan sendiri untuk mengatasi atau meredakan stress.
Beberapa di antaranya adalah membiasakan diri hidup lebih rileks, mengendalikan emosi, bersikap realistis hingga menerapkan gaya hidup sehat seperti tidur cukup dan konsumsi makanan bergizi untuk menghasilkan pikiran yang sehat.

Namun yang tak kalah penting dalam penanganan stress adalah manusia harus berupaya mencari ke dalam diri apa yang menjadi penyebab timbulnya stress.
Seperti diutarakan Dr. Kusumawardhani, SpKJ (K), Pelaksana Teknis Kepala Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, menemukan inti persoalan yang menjadi penyebab stress dan mengupayakan penyelesaiannya adalah kunci penanganan stress dalam diri.

Supaya dapat mengatasi stress, kita harus cari tahu ke dalam diri, apa yang melatarbelakanginya.
Setelah itu, upayakan penyelesaiannya.
Jika tidak dapat mengatasinya sendiri, inilah saatnya untuk kita untuk datang ke dokter atau psikiater.

Menurut Dr Kusumawardhani, setelah pasien datang berobat ke psikiater mereka biasanya akan mendapat bantuan bagaimana cara mengatasi stress, baik dengan obat-obatan atau pun dengan cara yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri seperti terapi atau relaksasi.

“Pasien akan diajarkan oleh psikiater tentang cara relaksasi yang benar sehingga mendapatkan hasil yang baik,” ungkapnya.

Pasien juga akan dibantu psikiater dalam mengambil pilihan atau alternatif penyelesaian persoalan yang membuat stress.
Biasanya, psikiater akan memberi banyak alternatif pemecahan dan merekomendasikan yang terbaik buat pasien.

Sepanjang bisa ditemukan solusinya, pasien diberi kebebasan untuk memilih cara penyelesaian yang tepat, mana yang paling nyaman untuk penderita.
Tapi tentunya psikiater juga memiliki keterbatasan.

Jika ternyata ada masalah yang tidak bisa diatasi, harus ada kebesaran hati pasien untuk menerima kondisi tersebut.
Disitulah yang disebut kita harus menerima hal-hal yang tidak bisa diubah.
Jadi kebijaksanaan yang kita butuhkan.
Mana hal-hal yang bisa kita ubah, dan mana yang tak bisa kita ubah…………….

Untuk terhindar dari stress, manusia sebenarnya memiliki kontrol atas dirinya sendiri, mana yang perlu diupayakan dan mana yang harus direlakan atau dilepaskan.
Jika itu di luar kendali kita, kita harus bisa menerimanya dengan ikhlas.
Bila kita dapat menerima segala hal di luar kendali kita, kita tidak akan mengalami stress.

Salam

Gambar diambil dari sini

About bundadontworry

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

20 responses »

  1. Mebel jati says:

    “Mana yang perlu diupayakan dan mana yang harus direlakan atau dilepaskan”.Mungkin kata inilah yang sedikit bisa menghilangkan rasa stress ini.

  2. Hurrɑh, that’s what I was seeking for, what a information!existing
    heree at this blog, thanks admin of this wеb page.

  3. elina RR says:

    saya jadi bingung …….. ketika kondisi kita down sampai kepala terasa berat badan terasa berat kita berobat ke psikiater, badan jadi enak tetapi ketika masalah datang kembali lagi ….. jadi bisa berobat terus dengan psikiater, terus ke psikolog yang tepat kapan……

  4. Artikel yang bagus…
    semoga bermanfaat untuk orang banyak.

  5. Psikiater memang sangat membantu saat keadaan kita sedang down sekali supaya kita ngga salah langkah.

  6. Psikiater memang sangat perlu saat kita mendapati masalah yang sangat sulit untuk kita hadapi.

  7. bayu says:

    mungkinkah, datang ke psikiater justru memperparah stress?

  8. Rak sepatu says:

    Kalau bayaran psikiater dan obatnya mahal, nti malah tambah stress

  9. hanks bun buat artikelnya ,, sangat bermanfaat sekali

  10. sitirobiah says:

    tapi kenapa bun paktor kecil aja bisa menyebabkan stres yang sesaat tapi itu sangat mengganggu karna orang yang ada di dekat kita terganggu

  11. Catcilku says:

    Bisa bercerita kepada teman cukup meredakan stres, paling tidak berbagi cerita dulu

  12. saya pernah ke psikolog di kantor bunda, tapi ke psikiater belum pernah. Benarkah kalo psikiater itu lebih ke penanganan ketika sudah menjadi penyakit bun?
    Bunda mohon maaf lahir batin yaaa…salam dari pu ya bunda.

  13. lukman hakim says:

    Dikejar target biasanya menjadi penyebab utama mengapa biasanya kiat dilanda stress. Tapi meski sering stress, tapi nggak pernah kepikiran untuk mendapatkan bantuan seorang psikiater….

    Mohon maaf lahir batin ya bunda….mohon maaf baru bisa mampir

  14. Pakde Cholik says:

    Selamat menyukuri bertambahnya umur.,Mbak
    Semoga selalu sehat,sejahtera dan bahagia.
    Semoga sisa umur dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga Mbak Lily menjadi sebaik-baik manusia yaitu yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya.
    Amin ya rabbal ‘alamin
    Salam sayang dari Surabaya

  15. Pakde Cholik says:

    Saya belum pernah mengunjunginya
    Kalao test psycholgy sering banget utamanya kalau mau sekolah
    Terima kasih artikelnya mbak
    Salam hangat dari Surabaya

  16. fajarah says:

    banyak memang penyebab stres, dan banyak pula masyarakat tidak tau cara menanganinya, sebenarnya melakukan hal yg paling suka atau hobi juga menurut saya salah satu bentuk cara mengatasi stress..

    terima kasih sudah share

  17. satu tips lagi yaitu tidak terlalu cinta dunia tentunya..

  18. Bunda mohon maaf lahir batin, sebagai orang muda sy bisa salah dalam berkomentar dan berkunjung, semoga segala amal kita diterima Allah…taqabbalallahu minna waminkum

  19. chandra says:

    ketika sudah tidak ada obat-obatan yang membantu mungkin pasien membutuhkan psikolog, konseling dan atau terapi-terapi sesuai kebutuhan pasien akan sangat membantu, rasionalisasi pasien dengan keadaanya mungkin mudah diterima dengan bantuan seorang psikolog
    salam,
    chandra

  20. Lidya says:

    jadi kalau sudah tidak bisa mengatasi sendiri lenih baik mendatangi ahlinya ya bun

Leave a reply to aryadevi sudut kelas media belajar Cancel reply