Manusia mempunyai kecenderungan mempersulit hal-hal yang sebenarnya mudah.

Seorang pengemudi pick up merasa kasihan saat melihat seorang bapak penjual durian berjalan sempoyongan karena memikul 2 buah keranjang berisi durian yang cukup banyak.

Pengemudi itu pun menghentikan mobilnya dan menawarkan tumpangan gratis pada si penjual.

Tentu saja si tukang durian senang.

Setelah menaikkan keranjang buahnya, ia sendiri naik di bagian belakang mobil.

Sesampai di tempat tujuan, sang pengemudi heran saat melihat wajah tukang durian yang tampak makin kelelahan.

Pengemudi:  “Lho, Pak, kok keringatnya tambah banyak?”

Tukang durian:  “Wah, tambah berat kalau naik mobil. Harus jaga keseimbangan agar keranjang buah yang saya pikul tetap seimbang”

Pengemudi:  “Wah, Pak, kapan-kapan kalau menumpang di mobil, keranjangnya ditaruh saja, jangan terus dipikul. Kan capek…”

“Cape deh!” Mungkin itu reaksi Anda saat membaca kebodohan sang tukang durian di atas  ………….

Namun, eit, tunggu dulu!

Siapa bilang kita tak pernah melakukannya?
Saat kita lebih memilih menulis manual padahal di rumah ada teknologi komputer yang lebih canggih, maka saat itulah kita sedang menyusahkan diri sendiri.
Saat kita melakukan sesuatu yang sama sekali tak praktis, efisien, dan efektif, maka saat itu kita boleh dibilang sedang mempersulit diri sendiri.

Memang sih, tak semua yang praktis itu baik adanya.

Namun, jika bisa melakukan hal yang benar dengan cara yang mudah, mengapa dipersulit?
Minta maaf saja langsung, tak perlu melakukan hal yang aneh-aneh.
Tanya saja langsung, tak perlu berbelit-belit atau banyak basa-basi.
Jika ditolak?
Maka setidaknya Anda sudah melakukan yang terbaik.

Itu yang paling penting kan?

Hidup yang sudah susah ini tak perlu lagi dipersulit dengan membawa beban ke mana pun kita melangkah.

Demikian juga dengan apa yang akan terjadi esok, pikirkan esok saja.
Kesusahan hari ini biarlah untuk sehari ini saja.
Kekhawatiran tentang esok hari takkan menghasilkan apa-apa.
Jadi, mari kita tanggalkan semua beban yang tak seharusnya kita pikul.
Jika bisa mudah, mengapa dipersulit?

Salam

About bundadontworry

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

51 responses »

Comment navigation

  1. susisetya says:

    betul bunda dijaman yang sudah serba ribet ini jangan nambah masalah dengan hal yang ribet-ribet, bunda memang juara ….

    iya ya Susi, ngapain juga cari yg ribet2 yaaa ………… 🙂
    salam

  2. Artikel yang cocok untuk kita-kita yang sedang terbelenggu problematika hidup sedang kita sendirian, he he he he

    kita gak pernah sendirian kok, Hani sayang
    selalu ada DIA disisi kita setiap saat , yakin deh 🙂
    salam

  3. uDed says:

    Ya Bun, kayak kisah Bani Israel yang saya tulis di Kajian subuh waktu itu (http://dherdian.wordpress.com/2011/03/28/kajian-subuh-3/) suka mempersulit diri. Karena suka menanyakan hal-hal yang detil, padahal itu akan mempersulit dirinya sendiri.
    Dan jadi ingat seperti dikatakan teman-teman kalau mengurus sesuatu (misalnya : KTP) muncul istilah seperti ini “Bisa dipersulit kenapa dipermudah”, tapi itu dulu, kalau sekarang (wallahu ‘alam) ?

  4. Siddiq Basid says:

    Berarti pak polisi yg biasa nilang saya benar Bun, “Kami siap mempermudah yang sulit” ^^

  5. Kakaakin says:

    haha… saya sering juga yang beginian, Bunda…
    Nepok jidat deh jadinya… *hadooh* 😀

  6. purwanto says:

    “Kekhawatiran tentang esok hari takkan menghasilkan apa-apa.”

    yup… jadi tambah semangat Bund !!! terimakasih inspirasinya..

  7. Iya bun…

    Kesusahan hari ini biarlah untuk sehari ini saja.

    Kekhawatiran tentang esok hari takkan menghasilkan apa-apa.

    ***hari ini boleh susah…hari esok pasti kita nemu penawarnya…ya ga bun…

  8. Masbro says:

    Bila ada dua pilihan, maka saya akan memilih yang paling mudah dan efisien. Gitu ya Bunda? Makasih sudah diingatkan;

  9. Bang Ahmad says:

    alhamdulilah, thanks bunda. It gives me a bit relief. Too much, overly, thinking about my past, my present and my future makes me dizzy.. So I will live for my best today, and prepare for my tomorrow with happiness.

  10. septarius says:


    apa yang akan terjadi esok, pikirkan esok saja.

    Kesusahan hari ini biarlah untuk sehari ini saja…

    itu saya banget Bun.. 🙂
    ..

  11. INSICO says:

    heeee…. seru tuch, tapi masih sering juga sih menemui hal hampir mirip seperti diatas. alih2 sipersilit saja bisa koq, kenapa musti dipermudah

  12. Batavusqu says:

    Salam Takzim
    Mohon izin menyampaikan singgasana kepada sahabat tersayang, silahkan dipergunakan untuk dimiliki
    Salam Takzim Batavusqu

  13. Necky says:

    MOhon maaf bunda….kalau kita ngurus2 seperti pelayanan publik mottonya kalau sulit kenapa tidak dipermudah, kalau mudah kenapa tidak dipersulit….(tapi itu dulu….sekarang banyak pelayanan publik yang makin mempermudah khan?)
    kalau kata Koes Plus bilang Hati senang walaupun Tak Punya Uang…..mudah khan???!!!……(yang terakhir ga nyambung yah??)

  14. ais ariani says:

    hueheheheheheheee…. kata dosen nya adek ku, lulusan dari jurusan ku sering membesarkan masalah kecil lalu masalah besar dilupakan…
    padahal aku gak gitu loh buun… suwweeeer

  15. edda says:

    he’em,,namanya jg manusia, bun 🙂

  16. joe says:

    kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit he he

  17. dheeasy says:

    Saya jadi ingat lirik salah satu lagunya Iwan Fals, kalau ga salah judulnya “Nak..”
    “Hidup sudah susah jangan dibikin susah
    Cari saja senang walau banyak hutang
    Munafik sedikit jangan terlalu jujur
    Sebab orang jujur hanya ada di komik
    Pilihlah jalan yang mulus tak banyak batu
    Sebab batu-batu bikin jalanmu terhambat”

    Agak satir memang… Tapi benar kata Bunda, semoga Hidup akan lebih mudah untuk dijalani, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga hari nanti yang abadi…

    Apa kabar bunda?? 🙂

  18. Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh..

    mengambil hikmah dari tiap-tiap suatu kejadian tentu lebih baik adanya, semakin sulit yang akan kita capai insya ALLAH semakin besar hikmah yang kita peroleh..

  19. seragam sekolah says:

    itulah manusia, dikasih sulit minta mudah tp bila dikasih mudah mereka sombong

  20. usagi says:

    Anak gadihnya dateng manggut manggut
    Iyaa iyaaa,,
    Anakmu mu ngaku salah,,
    Anakmu kan sering banget
    Panik duluan sebelum praktek
    Padahal mah pas praktek bisa yakkk
    Heee hee heee
    *peluk peluk bundany*
    Terus kabur ah,, ntar di ingetin minum jus

Comment navigation

Leave a reply to usagi Cancel reply