Bicara memang lebih mudah daripada mendengarkan.

Obral janji juga mudah walau kenyataannya begitu sulit untuk menepatinya.

Melampiaskan emosi lebih gampang daripada meredakannya.

Semua hal yang ‘mudah’ itu dapat memberi rasa puas dan lega, namun kadang kita tidak menyadari efek apa yang telah ditimbulkan jika kita salah bicara atau salah bersikap.

Sebuah maksud bisa mencapai tujuannya jika kita tahu bagaimana cara mengkomunikasikannya.

Namun, kerap kali yang terjadi adalah kita punya maksud yang benar, namun cara yang salah, seperti beberapa contoh berikut ini:

Menyatakan sesuatu yang benar atau salah, tapi tanpa kasih.

Kadang kita tahu bahwa seseorang telah melakukan kesalahan misalnya, kita ingin menegur orang itu, kita ingin agar dia berubah, namun jika cara yang kita pakai salah, maka dapat dipastikan tujuan kita tidak akan tercapai.

Selain orang itu enggan berubah (meskipun mungkin dia sendiri tahu bahwa dia salah), dia juga bisa marah atas teguran kita.

Jadi, selain maksud yang benar, pakailah juga cara yang benar, yaitu dengan kasih dan kelembutan.

Menunjukkan bahwa diri kita lebih baik dari orang lain.

Sikap ini juga dapat menimbulkan suasana komunikasi yang tajam.

Apalagi jika kita mengungkapkan pemikiran kita dengan kasar, cerewet, dan penuh kritik.

Tidak mau memaafkan secara total.

Tidak seorang pun di dunia ini yang suka jika kesalahan-kesalahannya di masa lalu diungkit-ungkit.

Mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan seseorang tidak hanya membuat komunikasi yang hangat berubah menjadi perang dingin, namun juga dapat merusak hubungan kita dengan orang tersebut.

Tidak mau mengakui kesalahan sendiri.

Hal ini juga merupakan salah satu penghambat terbesar dari terciptanya komunikasi yang hangat.

Jika kita terlalu sombong atau gengsi untuk mengaku salah, maka orang lain otomatis akan bersikap ‘alergi’ pada kita.

Jangankan berhubungan atau bicara, mungkin mendekati kita saja, orang tersebut jadi ogah.

Membuka rahasia orang lain

Ini adalah hal terburuk yang dapat dilakukan seseorang.

Membocorkan rahasia orang lain adalah jalan tercepat untuk menambah daftar musuh bagi seseorang.

Jadi, sekarang kita sama-sama tahu hal-hal apa saja yang menyebabkan komunikasi berubah menjadi horor.

Salam

Dari berbagai sumber.

About bundadontworry

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

39 responses »

Comment navigation

  1. Titut says:

    hai bunda. salam kenal ya.
    ngggg ada satu lagi komunikasi horor (masuk mana ya) belum selesai ngomong udah dipotong rrrrrrr

    hehe

  2. harumhutan says:

    jadi menyeramkan yah bunda..

    point memaafkan itu bunda…

    *pelan pelan suda mulai bisa 🙂

    dan, bunda tau, krn Wi3nd itu baik hati dan pemaaf 🙂
    (* peluk sayang*)
    salam

  3. citromduro says:

    memaafkan secara total berarti ikhlas memberi maaf, mungkin memberi pengemis masih bisa ihklas, namun memberikan maaf terkadang masih ada yang tersisa

    iya Mas Citro, memberi maaf dgn khlas memang perlu dilatih
    agar terbiasa ya 🙂
    salam

  4. Lucky dc says:

    Yang paling sulit adalah tidak mau mengakui kesalahan sendiri bunda …

    bener Lucky, msh banyak yg bersikap tdk sportif begini,
    semoga kita termasuk orang2 yg sportif ,amin
    salam

  5. nh18 says:

    Komunikasi Horor ?
    hhmmm …

    terima kasih telah diingatkan Bunda Ly …

    salam saya

    heh em…………. serem ya,Mas 😦
    salam

  6. anna says:

    betul sekali Bunda..
    memaafkan tidak secara total 😦
    saya masih harus terus belajar untuk bisa total…

    sama dong kita Mbak Anna , bunda jg msh hrs terus belajar 🙂
    salam

  7. dedekusn says:

    Sy juga kadang merasa menjadi komunikan yh horor bun…

    masak sih? kok bunda gak percaya ya 🙂
    Mas Dedekusn khan pendengar yg baik 🙂
    salam

Comment navigation

Terimakasih banyak sahabat tersayang, untuk apresiasinya melalui komentar dibawah ini .........