Dunia anak kecil memang sulit dipahami, terutama menyangkut mengapa mereka mengucilkan temannya.

 Seorang kerabat merasa bingung dan stres karena tidak tahu apa yang harus dilakukan atas anaknya.
Sementara si anak juga tidak kalah stres karena sudah 1 minggu ini dia dibiarkan tidak berkawan oleh teman-teman sekolahnya.

Dan tahukah Anda, anak-anak ini lebih tidak sungkan untuk menyatakan kebenciannya dibanding orang dewasa.

Mungkin karena mereka memang masih polos dan apa adanya. Untuk ikut terlibat dalam masalah anak-anak ini, orang tua harus berpikir dua kali agar tidak nampak kekanak-kanakan.

Untung saja sebuah penelitian telah mengungkap apa yang menyebabkan seorang anak dijauhi teman-temannya dan bagaimana mengatasinya.

Seperti yang diberitakan di livescience, para peneliti telah menemukan, ada sedikitnya tiga faktor utama dalam sikap anak yang bisa menyebabkan dirinya ditolak oleh teman-temannya.
Tidak hanya temannya sih, tapi juga kerabat dan orang-orang dewasa di sekitarnya. Faktor utama ini yaitu:

  • anak tidak mampu menangkap isyarat nonverbal dari sesamanya
  • tidak tahu apa guna berkumpul dengan sesama
  • tidak tahu bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah.

Menurut Richard Lavoie, ahli perilaku anak, setiap orang memiliki kebutuhan untuk disukai oleh orang lain, namun anak-anak masih belum mengerti tentang hal itu.

Mereka tidak tahu peraturan tak tertulis agar disukai oleh sesama dan biasanya kesalahan yang mereka buat hanyalah karena ketidaktahuan.

Contohnya, dia tidak mengerti bahwa meniru kata-kata temannya adalah menyebalkan; atau dia tidak paham saat gurunya melirik tajam untuk membuatnya diam.

Lavoie memberikan tips untuk merespon anak yang dijauhi teman-temannya, yang diambil dari buku karangan Lavoie, It’s So Much Work to Be Your Friend: Helping the Child with Learning Disabilities Find Social Success.

1. Tanyakan apa yang terjadi dan dengarkan tanpa menghakimi.

2. Bantu anak untuk mengidentifikasi sendiri kesalahan yang dia buat (kebanyakan anak kecil cuma tahu temannya itu marah, tapi tidak tahu sebabnya).

3. Bantu anak menemukan isyarat yang mungkin dia lewatkan atau dia salah artikan

4. Berikan perumpamaan dengan skenario kejadian yang sama, dan tanyakan keputusan apa yang bakal dia ambil dalam keadaan seperti itu.

5. Dorong anak untuk mempraktekkan apa yang telah Anda ajarkan.

Salam

About bundadontworry

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

16 responses »

  1. rumah dijual says:

    kasihan kali bunda kalo mereka di jauhin,,

  2. ysalma says:

    Alhamdulillah Bund, junior saya banyak “penggemarnya”,
    mudahan semua temannya memberikan hal positif tentang “hidup” itu kelak 🙂

  3. Pakde Cholik says:

    kalau masih kecil memang sering terjadi seperti itu, ada “jothakan pribadi dengan pribadi” dan ada “jothakan berjamaah”. Kalau pelit kadang juga di jothak, sombong di jothak, dll.
    Namanya juga anak-anak.
    Tapi ada juga orangtua yang jothakan kok.

    Salam sayang selalu.

  4. Kakaakin says:

    Hmm… kadang ada anak2 yang tak suka bermain dengan anak yang tak seumuran, sehingga mereka akan menjauhi anak itu.

  5. Meskipun tidak punya anak, saya tetap baca Bun, *kan kita sendiri adalah anak… 🙂 Tapi bagaimanapun, saya dapat melihat dan menyadari bahwa punya anak itu complicated, ia adalah anugerah tapi harus dijaga supaya tetap terarah

    ya bener Yori, kita sendiri adalah seorang anak ya 🙂
    memang complicated dibanding masa kanak2 kita dulu,
    semoga saja kelak Yori mejadi seorang bapak yg bijak ,amin 🙂
    salm

  6. Usup Supriyadi says:

    duh, tega nian dijauhi. hehhe

    krn kekurang mengertian anak2,
    jd sebagai ortu inilah kewajiban kita utk mengajarkan mereka , Usup 🙂
    salam

  7. yayats38 says:

    sebuah kewajiban bagi ortu untuk selalu dekat dan memahami karakter anak ya Bun… biar gak salah arah.
    Trims serasa diingatkan diartikel ini.
    Salam 🙂

    ya Kang Yayat, semoga kita semua bisa menjadi ortu yg baik utk anak2 kita ya ,amin 🙂
    salam

  8. fety says:

    lama tidak kesini, mau menyapa bunda dulu. apa kabar, bund?sehatkah? tdliat foto bunda dan keluarga hi..hi..

    alhamdulillah, bunda sehat2 Mbak Fety
    semoga Mbak Fety juga selalu sehat ya, 🙂
    hingga sampai waktunya melahirkan si baby nanti ,amin
    salam

  9. Lyliana Tia says:

    satu lagi poin penting yang harus diketahui orangtua… penting banget utk aku saat ini, ijin di save artikelnya utk pribadi yah Bunda…

    makasih banyak Bun… 🙂

    alhamdulillah, terimakasih banyak Tia utk apresiasinya pd tulisan ini 🙂
    semoga bermanfaat ,amin
    salam

  10. riez says:

    Ingat jaman SD waktu itu aku jadi promotor untuk membenci teman saya,hanya karena dia tak mau minjemin mainan… “Semoga anak2 indonesia tidak saling mengucilkan…selamat hari anak

    SALAM

    iya, ada juga yg kayak gitu ya Riez, 🙂
    salam

  11. tunsa says:

    orang tua adalah sahabat untuk anak, mestinya…

    yg bisa mengajarkan caranya bersosialisasi antar mereka dgn teman2nya ya Ari 🙂
    salam

  12. kalau menurut saya anak yang dikucucilkan biasanya ia kurang aktif/pendiam dan kurang percaya diri ,sehingga tidak bisa sosialisasi dengan teman-temannya

    disinilah peran kita sebagai ortu,
    utk bisa mengajarkan hal2 yg baik, bagaimana caranya bersosialisasi ya Fitri 🙂
    salam

  13. monda says:

    anak yang terlalu diam juga sering tak diajak main, kasihan ya..
    padahal anak punya karakternya masing2, nggak usah dipaksa
    nanti juga dia bisa menemukan teman yang sesuai untuknya

    ya bener Mbak Monda , kasihan anak2 yg sering gak diajak bermain bersama teman2nya yg lain ya 😦
    salam

  14. sunarno2010 says:

    sekedar menyapa Bunda, kangen lama tak bertegur sapa

    waaaah, apa kabar Mas Narno??
    surprise banget sekaligus bahagia 😀
    kangen juga dgn Mas Narno
    semoga selalu sehat ya Mas 🙂
    salam

  15. Agung Rangga says:

    huaaa…
    Bunda kembali mengingatkanku pada kenangan masa kecilku yang buruk… 😥
    saya selalu dikucilkan pas waktu masih TK-SD sama teman-teman sekolah… 😥

    oh ya gitu Rangga?
    gak apa apa, krn anak2 memang blm banyak mengertinya 🙂
    salam

  16. usagi says:

    Karena anak anak lebih jujur ya bunda
    Suka bilang suka
    Benci bilang benci
    Kadang aku iri ama sikap anak2ini
    Semakin kita dewasa,, smakin kita lbh memilih untuk bersikap cari aman aja 🙂

    anakgadihku makin bijak aja 🙂
    ya, anak2 kadang blm mengerti dgn situasi yg bagaimana dan apa yg mesti dilakukan ketika dia tak ditemani oleh anak2 yg lain
    salam

Terimakasih banyak sahabat tersayang, untuk apresiasinya melalui komentar dibawah ini .........