Apakah hidup yang Anda jalani dari hari ke hari terasa begitu membosankan?
Pacar jadi cuek, dosen bawel, atasan suka marah, orang tua meremehkan Anda.Aaarrrghhh…….
Oke..oke..jika Anda mengalami hal-hal yang buruk, siapa yang biasanya Anda salahkan?
Atau adakah orang-orang yang biasa jadi korban pelampiasan Anda?
Kini saatnya untuk mengubah keadaan, saudara.
Waktunya telah tiba untuk membuat pacar care lagi, dosen diam seribu bahasa, atasan melunak, dan orang tua jadi bangga.
Tapi…bagaimana cara ampuhnya?
Kita harus lebih dulu menemukan siapa biang keladi penyebab semua ‘kekacauan’ ini.
Apakah pacar, dosen, atasan, orang tua, atau malah orang lain?
Hmm, sayangnya bukan mereka.
Menyalahkan mereka sebagai penyebab kebosanan yang Anda rasakan hanya akan membuat hidup jadi makin terpuruk.
Mengapa?
Sebab jika hidup yang Anda jalani hari-hari ini begitu menjemukan, maka itu karena ulah Anda sendiri.
Anda yang membiarkan semua ini terjadi.
Bukankah setiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri?
Jika pacar TAK pernah didengar, kebutuhannya TAK pernah digubris, anjuran dosen pun TAK dilakukan, belum lagi proposal permintaan atasan yang TAK kunjung beres, serta janji pada orang tua yang selalu TAK ditepati, maka mana mungkin hidup jadi indah?
Kata “tidak” memang perlu sih sesekali, namun bila Anda selalu menolak hal-hal yang seharusnya di”iya”kan, maka itulah yang menyebabkan kehidupan jadi garing.
Diajak ke pesta, ogah.
Diundang makan, enggan.
Diajak pacar, malas.
Dinasehati orang tua, melawan.
Hal-hal macam ini jelas harus berubah.
Bagi Anda yang hobi berkata “tidak” untuk hampir semua hal, kini saatnya untuk mengubah jawaban Anda.
Terima saja ajakan pacar, siapa tahu tempat kencan pilihannya menyenangkan.
Pelajari dulu permintaan dosen, turuti mau atasan, dan dengarkan orang tua….
Dengan mengubah diri dan jawaban “tidak” menjadi “ya”, maka katakan selamat datang pada hidup yang menggairahkan.
Salam
Sikap pesimis dan skeptis yang sering membuat kita berkata “tidak” ya, Bunda…
iya Kak, gak baik ya 😦
salam
Hehehe…benar bunda, semua yang membuat terasa tidak nyaman dan enak memang ulang kita sendiri.
Siapa suruh menghayal naik Air Force One.
gak menghayal kok, Mas Aldy
khan udah ada skejul nya utk kita nanti 😛
salam
Thanks Bunda,Betul banget tu…….,
yang mana yg betul nih, Huda 🙂
salam
ini sama artinya bahwa kebahagiaan dan indahnya hidup harus dutebus dengan menunaikan kewajiban dulu ya bunda… ada keseimbangan di antara keduanya.
iya, yg penting kita mau utk selalu introspeksi diri juga 🙂
salam
minal aidin yah bunda.. mohon maaf lahir dan bathin.. semoga makin mantap selalu!
================
kata2 di alinea akhir itu mengingatkan aku pada film jim carey: Yes Man hehehe
sama2 Red, minal aidin wal faizin
mohon maaf lahir dan bathin
terimaksih banyak utk ucapan dan atensinya Red 🙂
wah, lagi…. kok sama ya dgn komen Mas Didot?
emang gitu ya Red ?
salam
jadi ingat filmnya jim carrey yang ‘yes man’ deh bunda 🙂
kok pada bilang gitu ya ? 😀
emang sama ya Mas Didot ?
salam
yang muda-muda mesti banyak belajar nih sama bunda
😳 bunda juga banyak belajar dr yang muda2 kok Mas Munir 🙂
salam
Benar bu. Kadang saya juga menyadari bahwa ketidakbahagian yang saya alami berasal dari diri saya sendiri. Saya kadang menolak sesuatu yang sebenarnya saya ingin tunjukkan pada dunia ini. Tapi, rasa malu dan ketidakpercayaan diri kadang membelenggu lebih kuat. Sehingga saya hanya jadi penonton yang cuma bisa gigit jari saja 😦
Semoga sekarang gak gitu lagi ya Mas Ifan :P)
selalu sehat dan sukses ya Mas 🙂
salam
Terimakasih ya bundo…
pas banget karena lagi bete n ngeluh terus…
Saatnya instropeksi diri…jangn menyalahkan orang lain…
ayuk devi…semangat, kamu pasti bisa…!!!
Devi pasti bisa ! 🙂 (*peluk erat*)
salam
coba menggali dari tulisan bunda, dengan sudut pandang yang lebih universal: bahwa, berkata Iya lebih sulit jika hati berkata Tidak.. caranya adalah lepas dari ke TIDAK an itu, karena zona tidak itu yang membuat kita tidak pernah berkembang dalam segala aspek kehidupan kita…..
betul gak bun? maaf kalau salah..
duh, analisis yang hebat sekali dr Kang Abid. 🙂
kurang lebih begitulah, ketika hati kita tdk mau diajak kompromi, introspeksi adalah jalan yg terbaik 🙂
salam
nice bunda 🙂
terimakasih Mas Ivan 🙂
salam
Makasih atas motivasinya bunda..menyegarkan.,:)
Alhamdulillah, semoga bermanfaat Mas Didit 🙂
salam
Setuju sekali dengan bunda. Bukan orang lain yanh mengacaukan hidup kita, tetapi sikap kita sendirilah penyebabnya.
Tegar dan mampu berkata tidak adalah penting. Tetapi berkata ya bisa jadi lebih baik akibatnya.
Salam.
tergantung bagaimana kondisinya, kita pun bisa memilah2 dgn bijak ya Mas 🙂
salam
Jangan pernah mencari biang keladinya pada diri orang lain, tapi coba lihat kedalam diri kita, apa kita sudah melakukan yang terbaik??
betul sekali, Lia.
harus berani menilai diri sendiri dgn jujur ya
salam
emang nyang paling gampang nyalahin orang lain Bun… kita memang harus lebih sering menggunakan cermin itu untuk diri sendiri, bukan untuk mengorek bayangan kesalahan orang lain mulu… Ah, semoga oyen juga termasuk orang yang selalu bisa melihat diri sendiri dulu sebelum orang lain…
Bunda… kapan-kapan pengen kopdar sama bunda Ly… semoga kesampaian yah…Amin 🙂
kudu sering2 bercermin memang ya Mbak Oyen,
jadi gak selalu menyalahkan orang lain melulu ……………..
Kapan? kapan dunk? mau………….mau……… beneran ya ………… bunda kudu ke Yogja ya ? 🙂
salam
Intinya kita harus berpikir positif ya mbak.
Jangan mencari kambing hitam saja kan..
Salam sayank selalu dari Surabaya
PakDhe pasti lebih tau 🙂
terimakasih ya Dhe…………… tapi kambing hitam sekarang khan memang makin langka Dhe 😛
salam
lagian kambing hitam sekarang susah di cari Dhe…banyaknya belang-belang 😀
yang belang memang bikin happi… 😆
kayak iklan permen ya…. 😀 😀
salam
Terkadang mungkin ada kekhilafan pada setiap kata yang saya tinggalkan pada saat blogwalking, ada tata krama blogger yang saya langgar waktu bertamu di blog bunda. Ada tanggapan yang keliru pada sebuah posting, dan meski sedikit terlambat, izinkan saya mengucapkan ” Minal Aidin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”.
Sama2,Rubiyanto…..
bunda juga mohon dimaafkan utk segala kekhilafan ya 🙂
Semoga kita termasuk orang2 yang bertakwa ,amin
salam
Berusaha melakukan yang terbaik dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja serta beurusaha untuk menyenangkan hati orang lain.
Apa susahnya sih….yang penting ikhlas.
Akan berakibat positif untuk kita sendiri…benar g Bun…
setuju sangat De,
keikhlasan agar bermanfaat bagi orang lain, akan sangat menyenangkan juga menyehatkan 🙂
salam